/*slide show*/

Kamis, 31 Oktober 2013

MITOS SEPUTAR LEMAK JENUH DAN SAKIT JANTUNG


Banyak artikel kesehatan menyarankan agar kita membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak. Lemak dipercaya bisa menyebabkan kolesterol tinggi penyebab sakit jantung. Namun penelitian terbaru menunjukkan hal lain.

Tampaknya Anda tidak perlu bermusuhan dengan berbagai jenis lemak. Sebuah penelitian terbaru merontokkan teori tahun 1970 tentang bahaya lemak dan kolesterol yang dapat membahayakan kesehatan jantung.

Penelitian terbaru yang ditulis dalam British Medical Journal menunjukkan bahwa lemak jenuh bukan hal yang menyebabkan penyakit jantung. Pemberian obat seperti statin yang dapat menurunkan kolesterol mengalihkan perhatian kita pada bahaya yang lebih besar.

Kolesterol dan Lemak Tidak Sejahat Asumsi banyak Orang Aseem Malhotra, peneliti sekaligus spesialis registrar kardiologi di Croydon University Hospital London mengatakan bahwa penelitian di tahun 1970 tidak mendukung hubungan asupan lemak jenuh dan risiko penyakit jantung. Beliau menambahkan, orang yang mengonsumsi makanan rendah lemak memiliki tingkat kolesterol yang tidak sehat, padahal kolesterol sendiri bermanfaat untuk tubuh.

Aseem Malhotra kembali menambahkan bahwa usaha untuk menjaga asupan lemak akan sia-sia, karena industri makanan mengganti lemak jenuh dengan tambahan gula. Tambahan gula inilah yang pada akhirnya menyebabkan kegemukan dan menyebabkan berbagai penyakit.

Padahal, konsumsi makanan alami seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, ikan dan sayuran lebih menjaga kesehatan jantung dibanding mengonsumsi obat penurun kolesterol seperti statin.

"Sudah waktunya untuk menghentikan mitos bahwa lemak jenuh menyebabkan penyakit jantung," ujar Aseem Malhotra.
by: waspada online